Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 10 April 2016



REVIEW AQIDAH DAN AKHLAQ

  Tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. 


Description: Description: LOGO UMY.jpg

Disusun Oleh :

Rizqa Sholehatin               (20140720117)

Kelas : PAI C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014




Judul buku       : Membentuk Pribadi Muslim (2)
  Berdasarkan Otentikasi Hadits Rasul
Penulis             : Drs. Artani Hasbi
                          Dra. Hj Zaitunah
Penerbit           : PT. Bina Ilmu, Jl. Tunjungan 53 E, Surabaya 60275
Dicetak oleh    : PT. Bina Ilmu Offset, Jl. Rungkut Industri IV/18 Surabaya. Cetakan pertama, Surabaya
  1989


Buku ini adalah suatu bukti nyata dalam usaha menambah khazanah untuk memperkaya kepustakaan Islam di tanah air yang berfalsafah Pancasila ini. Buku yang ditulis oleh Drs. Artani Hasbi dan Dra. Hj. Zaitunah, dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya (keterangan dalam kata pengantar) ini berisi tentang Akhlak harian bagi setiap muslim maupun akhlak musiman bagi muslim berdasarkan Hadits-hadits Rasulullah SAW.
Hadits-hadits yang dilampirkan dalam setiap bab didalam buku ini cukup memadai untuk dijadikan acuan/pedoman dalam pembentukan pribadi muslim. Disusun dengan kerangka dasar hadits-hadits keimanan, pemahaman tentang rukun islam, akhlak, nilai ilmu dan pendidikan serta dakwah. Kitab-kitab hadits shahih, seperti Kutubussittah dan lain sebagainya yang menjadi standar bagi kaum muslimin dalam mempelajari hadits Rasul. Dengan adanya catatan kaki dalam buku ini yang dikutip dengan mengikuti sistematika/metode penulisan ilmiah, sehingga dengan mudah dapat meneliti/merujuk pada kitab aslinya.
Dalam kaidah hukum Islam, hadits mempunyai arti dan pengertian: “Segala perbuatan, perkataan dan persetujuan Rasulullah SAW (af’al, aqwal dan taqrir)”. Pengertian ini yang menjadi dasar penulis untuk melampirkan dalil-dalil dalam Al Quran maupun dalam Hadits.
Dalam buku ini, pengertian suatu materi langsung dijelaskan oleh hadits sehingga pembaca dituntut untuk bisa menafsirkan maksud dari hadits yang tertera. Ditambah dengan adanya catatan kaki membuat pembaca dapat mencari tahu lebih lanjut tentang suatu materi yang ingin lebih mendalaminya. Di dalam buku ini terdapat sekitar ±515 hadits tentang rukun islam, rukun iman, dan akhlaqul karimah. Buku ini merupakan seri lanjutan dari buku sebelumnya dengan judul, “Membentuk Pribadi Muslim Berdasarkan Otentikasi ayat Al Quran”.


Judul Buku      : Meniti Jalan Istiqomah
  Panduan Meraih Keutamaan-keutamaannya dan Menepis Kendala-kendalanya
Judul Asli        : Al-Istiqamah; Fadhailuha wa Mu’awwiqatuha
Penulis             : Syekh Musnid al-Qathany
Alih Bahasa     : Muh. Ihsan
Penata Letak   : Zainal Abidin
Cetakan           : Pertama, September 2008
Penerbit           : Pustaka Al Bashirah, Jl. Antang Raya No. 48 Makassar
Buku ini merupakan buku terjemahan ke dalam versi bahasa Indonesia yang berasal dari buku yang ditulis oleh Syekh Musnid al-Qathany dengan judul Al-Istiqamah; Fadhailuha wa Mu’awwiqatuha. Buku ini secara khusus menjelaskan  secara singkat tentang keutamaan istiqamah serta kendala-kendalanya. Penulis (Syekh Musnid al-Qathany) merupakan seorang Da’i pada kementrian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Saudi Arabia.
Diawali dengan pembahasan makna dari istiqomah itu sendiri. Pembahasan tentang makna istiqomah dilampiri dengan dalil-dalil dari Al Quran maupun Hadits. Kemudian dalam buku ini disebutkan ada tiga puluh lima keutamaan-keutamaan yang disebutkan bagi yang beristiqomah. Dilanjutkan dengan ada sepuluh penghalang-penghalang bagi muslim yang pada realitanya sulit untuk beristiqomah.
Penulis berpendapat bahwa buku ini hadir untuk memberikan kejelasan terhadap tema ini, yang boleh jadi dibicarakan dan ditulis oleh sebagian orang. Namun tetap saja,  tema ini masih perlu untuk terus disampaikan, dibincangkan, diperbaharui dan dikumpulkan bagian-bagian dan poin-poinnya yang masih berserakan. Dan hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas tema ini.
Banyak muslim yang masih binging dengan makna dari istiqomah. Memang dalam buku ini diangkat makna tentang istiqomah. Hanya saja tidak dibahas dalam buku ini tentang bagaimana seorang muslim berusaha untuk beristiqomah. Akan lebih lengkap lagi apabila penulis menyertakan cara-cara untuk beristiqomah.





Judul Buku                  : Adab Bergaul (Agar Dicintai Allah kemudian Dicintai Manusia)
Penulis                         : Fariq bin Gasim Anuz
Cetakan                       : Pertama (Dzulhijjah 1424 H/ Februari 2004 M);
                                Kedua (Rabiuts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M);
                                Ketiga (Rajab 1426 H/ Agustus 2005 M)
Penerbit                       : Darul Falah PO BOX 7816 JATCC 13340-Jakarta
Manusia adalah makhluk sosial. Hal inilah yang melatarbelakangi bahwa manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Perlunya bersosial dengan tetangga, saudara, maupun masyarakat sekitar. Inilah yang mendorong penulis untuk menulis buku ini sebagai rangkuman dalam pergaulan yang tentunya bersumber dari Al Quran dan Sunnah. Dan ada beberapa tambahan dari tafsir-tafsir para Alim Ulama’ terdahulu.
Pembahasan dalam buku terkesan ringan dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembaca akan mudah memahami dan mengaplikasikannya. Dalam buku karya dari Fariq bin Gasim Anuz ini banyak membahas tentang bagaimana seorang muslim harus bergaul dengan orang lain yang seiman maupun berlainan. Dengan keluarga maupun dengan yang tidak ada hubungan darah. Dalam buku ini selain disebutkan tentang manfaat dan mudharat dalam bergaul, juga disebutkan batasan-batasannya. Karena segala sesuatu tidak ada yang tak terbatas.
Memasuki bab yang kedua, hal yang dibahas dalam bab ini mengenai sikap-sikap yang disukai dan yang tidak dissukai oleh manusia secara garis besar dan umum. Di dalam buku ini disebutkan ada tujuh sikap-sikap yang disukai manusia. Sedangkan sikap-sikap yang tidak disukai manusia disebutkan ada delapan kategori. Tentunya penulis tidak menulis hal ini menurut pribadi penulis, tetapi bersumber dari cerita para sahabat nabi maupun dari hadits-hadits Rasulullah SAW. Pada bab-bab selanjutnya dibahas mengenai adab bergaul secara khusus, meliputi Adab kepada Allah SWT, terhadap Rasulullah SAW, terhadap guru dan penuntut ilmu, terhadap teman, terhadap orang kafir, dan tentang pernikahan lain agama. Kemudian selanjutnya dibahas mengenai fatwa-fatwa adab bergaul. Pada bab ini model pembahasannya meliputi tanya-jawab.
Saya rasa penulis sudah cukup bagus dalam menyertakan dalil untuk menguatkan argument sehingga pembaca menjadi lebih yakin dengan adanya dalil-dalil dari Al Quran maupun Hadits. Dalam buku ini juga disertakan catatan kaki dan daftar pustaka sebagai sumber rujukan bagi pembaca yang ingin lebih jauh mendalami materi.

 













0 komentar:

Posting Komentar